Aldy Forester News, Malang - Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Sebagai negara yang sangat potensial di sektor pertanian, sudah selayaknya Indonesia menjadi salah satu negara makmur di dunia.
Siti Munifa, Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang mengatakan, kekayaan negeri ini sangat melimpah ruah. Di segala sektor kehidupan menjamin secara pasti kesejahteraan manusia. Namun sayangnya, kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia belum sebanding dengan ketersediaan sumber daya alam yang ada.
“Negeri yang menyandang predikat agraris ini nyatanya belum mampu melakukan regenerasi petani dengan baik. Regenerasi petani sepertinya sudah digerus zaman. Anak-anak muda sudah tidak mau lagi menjadi petani,” ungkapnya kepada Suara Desa, saat di temui ruangannya, Kamis (24/3).
Menjadi kajian yang sangat menarik ketika berbicara tentang minat generasi muda yang semakin berkurang pada sektor pertanian. Ia menambahkan adanya kecenderungan para pemuda terutama yang tinggal di kawasan pedesaan kurang tertarik pada dunia pertanian dan kurangnya dukungan para orang tua baik secara mental maupun material terhadap anak-anak muda untuk menjadi petani.
Pendidikan dan latihan kerja yang khusus untuk bidang pertanian. Pusat pendidikan dan latihan ini sangat diperlukan yang nantinya akan menjadi sarana penggemblengan dan menjadi pusat mengasah keterampilan bertani pemuda maupun pusat informasi dunia pertanian terkini.
“Kami sangat berharapkan ke depan pertanian akan lebih menarik bagi generasi muda. Regenerasi petani pun tak akan berhenti dan profesi petani akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kaum muda. Pemuda akan mengoptimalkan diri berpartisipasi dalam pembangunan pertanian sekaligus menjadikan pertanian sebagai tumpuan masa depan. Jangan sampai ke depannya Indonesia justru menjadi negeri agraris yang semakin terpuruk, namun sebaliknya Indonesia menjadi bangsa yang besar, bangsa yang sejahtera dan bangsa agraris yang bersahaja,” harapnya (AF)
Sumber : Suara Desa

0 komentar:

Posting Komentar